Rabu, 08 Agustus 2012

KAU AKU DAN SEPUCUK ANGPAU MERAH by Tere Liye


Siang all, hari ini aku bakal memulai rangkaian resensi-resensi novel yang sudah ku janjikan minggu lalu ya. Sebenarnya bukan resensi dalam arti sebenarnya yang menurut pelajaran Bahasa Indonesia harus memiliki macam-macam aturan, karena tau sendiri lah, its just a blog, yang slalu bebas diisi oleh yang punya, sekedar nyampah, berbagi, ataupun jadi inspirasi, jadi buat ahli-ahli bahasa jangan protes ya, he... But, kritikan slalu ku artikan sebagai pemacu ko..

Nah, kenapa hari ini aku memilih judul novel di atas? Jawabannya adalah selain tu novel yang paling terakhir kubaca dalam bulan ini, novel-novel Indonesia harus djadikan pertama tampil sebagai wujud penghargaan kita atas karya bangsa dong. So, langsung aja nih ceritanya yaa..

Oke deh, fiksi ini berlatar belakang kota Pontianak (sebagian besar), sempat pula di Surabaya dan Kuching (Malaysia), yang mengisahkan kisah cinta yang di alami bujang paling lurus di tepian sungai Kapuas bernama Borno. Dia hidup ditengah keluarga sederhana yang sudah ditinggalkan ayahnya akibat serangan ubur-ubur, dimana disaat kritis ayahnya memilih mendonorkan jantungnya kepada orang lain. Cerita dimulai dengan kehidupan Borno yang luntang lantung berganti-ganti pekerjaan. Sampai akhirnya menjadi pengemudi sepit (speedboat) menakdirkannya bertemu dengan cinta pertamanya, Mei, lewat sepucuk angpau merah.
Layaknya cinta-cinta anak muda yang lain, sosok Mei yang sendu dan misterius membuat Borno selalu salah tingkah. Cinta yang sebenarnya memang memabukkan, membuat semuanya bisa gila. Temannya si Andi pun turut terlibat dalam curhatnya Borno, dan sosok Pak Tua hadir selalu dengan petuah-petuah indahnya.  Cinta adalah perbuatan, kau selalu bisa memberi tanpa sedikitpun rasa cinta, namun kau takkan pernah bisa mencintai tanpa selalu memberi”, menjadi salah satu contoh kata bijak Pak Tua, hal ini pula yang setia mewarnai isi bab-bab dalam novel ini.

Konflik pun muncul saat Mei secara misterius meninggalkan Borno tanpa alasan saat hubungan mereka terlihat mulai jelas. Borno yang jatuh, berhasil bangkit kembali dengan dorongan rekan-rekannya, belum lagi dengan kehadiran sosok lain bernama Sarah, wanita ceria dan dewasa yang memiliki hubungan masa lalu dengan ayahnya Borno.  Apa yang terjadi dengan cerita cinta Borno? Apakah akan sama dengan jutaan manusia di bumi ini yang bisa patah hati akibat Mei yang ternyata kenangan masa lalunya lebih kelam? Atau sama dengan jutaan lainnya yang berhasil dengan cinta yang baru bersama Sarah? Atau malah berserah kepada takdir, bahwa bagaimanapun susahnya, Tuhan tetap punya rahasia indah di atas semuanya?? Jawab itu semua dengan membaca tuntas novel ini..

Nah, di atas kesederhanaan ceritanya, novel ini menyajikan bentuk-bentuk perasaan yang khas di alami seseorang yang sedang jatuh cinta. Betapa mulianya cinta, yang mampu memberi pelajaran kepada kita, tentang pengalaman bahagia sekaligus sakit hati, tentang jatuh dan slalu bangkit lagi. Novel ini cukup berhasil membuat kita yang pernah jatuh cinta untuk kembali ingat masa-masa pedekate dulu, dan membuat yang belum pernah untuk tertarik segera memulai ceritanya sendiri.. 

So, silahkan segera cari di toko buku terdekat yaaa..!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar